“Ini saudara Saifudin dari Banyumas, seorang pemimpin Ansor di daerahnya” kata KHA Wahid Hasyim dalam bahasa Jawa (Kromo) sambil mencium tangan ayahandanya. Tentu saja setelah memberikan salam : Assalamu’alaikum wr.wb. aku pun ikut mencium tangan Hadlratus Syaikh. Di kalangan pesantren dan khususnya di kalangan NU jarang sekali orang menyebut nama K.H. Hasyim Asy’ari. Sebutan yang lazim ialah Hadlratus Syaikh, yang artinya yang mulia tuan guru.